Ketahuilah sekalipun anda usahawan berskala kecik-kecilan mahupun besar-besaran, masing-masing ada skala ujiannya. Kisah kurma busuk Abdul Rahman bin Auf ini mungkin boleh dijadikan iktibar. Jangan terlalu dibimbangkan hal kerugian, kerana dalam kerugian itu kita mungkin lupa ada rezeki lain yang Allah S.W.T kirimkan.
1. Abdurrahman bin 'Auf. Merangkum berita detikHikmah, sahabat nabi terkaya adalah Abdurrahman bin 'Auf. Ia menempati posisi pertama atas keulungannya dalam berbisnis. Kekayaannya saat wafat mencapai 3.200.000 dinar atau sekitar Rp 6.212.688.000.000 (enam triliun, dua ratus dua belas miliar, enam ratus delapan puluh delapan juta rupiah).
Al-Baqarah ayat 155 yang artinya: Di saat inilah, salah satu bentuk kedermawanan Utsman bin Affan terbukti. ketika kapal-kapalnya berlabuh yang mengangkut banyak komoditas pangan. Para pedagang dan broker pun mencoba untuk menawarkan harga berlipat ganda, bahkan hingga sepuluh kali lipat dari harga biasa.
KETIKA Abu Bakar sakit menjelang kematiannya, para sahabat ridha dengan keputusan Abu Bakar terkait dengan siapapun yang dipilihnya untuk menjadi Khalifah. Hampir seluruh sahabat dimintai pendapatnya mengenai siapa yang dapat memikul amanah dan tanggung jawab sebagai Khalifah. Abu Bakar bertanya kepada Abdurrahman bin ‘Auf, “Apa pendapatmu
Kekayaan Abdurrahman bin Auf (عبد الرحمن بن عوف) radhiyallahu 'anhu benar-benar kebangetan. Hartanya mencapai 72.000 Triliun jauh mengalahkan orang terkaya saat ini Elon Musk dan Jeff Bezos yang hanya 3.000 Triliun. Abdurrahman adalah sahabat Nabi yang paling awal masuk Islam (As-Sabiqunal Awwalun), lahir 10 tahun setelah Tahun Gajah. Nama lengkapnya adalah Thalhah bin Ubaidillah Usman bin Kaab bin Said. Ia juga memiliki julukan burung elang saat perang uhud berlangsung. Ia memiliki profesi sebagai saudagar. Sejak muda, Thalhah dikenal sebagai seorang yang pandai dalam berniaga. Ia memiliki strategi dalam berdagang, cerdas, pintar, dan bijak dalam berniaga. 14 Menurut Abdurrahman bin Auf berbisnis bukan berarti rakus, bukan juga suka menumpuk harta atau hidup mewah dan ria. Berbisnis ialah suatu tugas dan kewajiban yang keberhasilannya akan menambah dekatnya jiwa kepada Allah SWT dan berqurban di jalan Allah SWT (Dinsi, 2015: 14). Abdurrahman bin Auf berbisnis pada dasarnya juga bukan untuk dirinya, melainkan untuk umat Muslim yang memiliki hak terhadap harta tersebut. Ini tak terlepas dari sabda Rasulullah SAW: “Aku melihat Abdurrahman masuk surga dengan merangkak.” Mengetahui hal itu, Abdurrahman bin Auf tampak tidak senang masuk surga dengan merangkak. Abdurrahman bin Auf adalah salah satu sahabat nabi yang paling kaya, Nama Aslinya Abdurrahman bin Auf bin Abdi Auf bin Abdil Harits bin Zahrah bin Kilab bin Al-Quraisy az-Zuhri. Selain seorang sahabat yang kaya beliau juga adalah sahabat yang paling dermawan. Abdurrahmn bin Auf dilahirkan kira-kira sepuluh tahun setelah tahun gajah dan termasuk kedalam golongan […] .
  • yyxlbv6dnz.pages.dev/843
  • yyxlbv6dnz.pages.dev/562
  • yyxlbv6dnz.pages.dev/748
  • yyxlbv6dnz.pages.dev/950
  • yyxlbv6dnz.pages.dev/355
  • yyxlbv6dnz.pages.dev/562
  • yyxlbv6dnz.pages.dev/473
  • yyxlbv6dnz.pages.dev/754
  • yyxlbv6dnz.pages.dev/754
  • yyxlbv6dnz.pages.dev/595
  • yyxlbv6dnz.pages.dev/765
  • yyxlbv6dnz.pages.dev/640
  • yyxlbv6dnz.pages.dev/158
  • yyxlbv6dnz.pages.dev/29
  • yyxlbv6dnz.pages.dev/561
  • cara berbisnis abdurrahman bin auf