Ilmu ushu l fiqh dan fiqh adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Ilmu ushul fiqh dapat diumpamakan seperti sebuah pabrik yang mengelola data data dan menghasilkan sebuah produk yaitu ilmu fiqh. Ilmu ushul fiqh bersamaan muncul nya dengan ilmu fiqh meskipun dalam penyusunan nya ilmu fiqh dilakukan lebih dahulu dari Ushul fiqh.

loading... Iโ€™tidal adalah rukun salat yang ketujuh, yaitu posisi berdiri tegak lurus setelah melaksanakan rukuโ€™. Di dalam hadis Abu Hamid as-Saโ€™idy yang diriwayatkan imam at-Turmudzi disebutkanูƒูŽุงู†ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ูŠ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ุฅูุฐูŽุง ู‚ูŽุงู…ูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ุตูŽู‘ู„ุงูŽุฉู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุณูŽู…ูุนูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู„ูู…ูŽู†ู’ ุญูŽู…ูุฏูŽู‡ู ูˆูŽุฑูŽููŽุนูŽ ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุงุนู’ุชูŽุฏูŽู„ูŽ ุญูŽุชูŽู‘ู‰ ูŠูŽุฑู’ุฌูุนูŽ ูƒูู„ูŽู‘ ุนูŽุธู’ู…ู ูููŠ ู…ูŽูˆู’ุถูุนูู‡ู ู…ูุนู’ุชูŽุฏูŽู„ุงู‹. [ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุชุฑู…ุฐูŠ]Artinya โ€œPernah Rasulullah SAW apabila berdiri sembahyang, kemudian beliau berkata membaca samiโ€™allaahu li man hamidah dan beliau mengangkat dua tangannya dan berdiri tegak hingga tiap-tiap anggotanya kembali mengambil tempat masing-masing dengan lurus.โ€ [HR. at-Tirmizi] Baca Juga Disebutkan oleh pengarang kitab al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh, Dr. Wahbah az-Zuhaili, Juz I halaman 658 โ€œAbu Yusuf dan para imam ahli fiqh yang lain berkata Bangun/bangkit dari rukuโ€™ dan iโ€™tidal dalam keadaan berdiri penuh tumaโ€™ninah, baik itu rukun atau fardlu salat, yaitu ia kembali kepada keadaan semula sebelum rukuโ€™.โ€Selanjutnya ada hadis yang menceritakan hal tersebut adalah pada waktu Wรขil bin Hujr berkisah sebagaimana berikut iniุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ุฑูŽุฃูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุฑูŽููŽุนูŽ ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู‡ู ุญููŠู†ูŽ ุฏูŽุฎูŽู„ูŽ ูููŠ ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ูƒูŽุจู‘ูŽุฑูŽุŒ - ูˆูŽุตูŽููŽ ู‡ูŽู…ู‘ูŽุงู…ูŒ ุญููŠูŽุงู„ูŽ ุฃูุฐูู†ูŽูŠู’ู‡ู - ุซูู…ู‘ูŽ ุงู„ู’ุชูŽุญูŽููŽ ุจูุซูŽูˆู’ุจูู‡ูุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ูˆูŽุถูŽุนูŽ ูŠูŽุฏูŽู‡ู ุงู„ู’ูŠูู…ู’ู†ูŽู‰ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ูŠูุณู’ุฑูŽู‰ุŒ ููŽู„ูŽู…ู‘ูŽุง ุฃูŽุฑูŽุงุฏูŽ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุฑู’ูƒูŽุนูŽ ุฃูŽุฎู’ุฑูŽุฌูŽ ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุซู‘ูŽูˆู’ุจูุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ุฑูŽููŽุนูŽู‡ูู…ูŽุงุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ูƒูŽุจู‘ูŽุฑูŽ ููŽุฑูŽูƒูŽุนูŽุŒ ููŽู„ูŽู…ู‘ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ุณูŽู…ูุนูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู„ูู…ูŽู†ู’ ุญูŽู…ูุฏูŽู‡ู ุฑูŽููŽุนูŽ ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู‡ู ููŽู„ูŽู…ู‘ูŽุงุŒ ุณูŽุฌูŽุฏูŽ ุณูŽุฌูŽุฏูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ูƒูŽูู‘ูŽูŠู’ู‡ูArtinya โ€œWรขil bin Hujr melihat Rasulullah mengangkat kedua tangannya saat memasuki salat sembari takbรฎratul ihrรขm. Hammรขm memberikan ciri-ciri, posisi tangan Rasulullah saat mengangkat kedua tangannya adalah sejajar dengan kedua telinganya. Kemudian Rasulullah memasukkan tangan ke dalam pakaiannya, menaruh tangan kanan di atas tangan kiri. Saat Rasulullah akan rukuโ€™, ia mengeluarkan kedua tangannya dari pakaian lalu mengangkatnya, bertakbir sembari rukuโ€™. Pada waktu ia mengucapkan samillรขhu liman hamidah, Rasul mengangkat kedua tangannya. Saat sujud, ia sujud dengan kedua telapak tangannya.โ€ HR Muslim 401 Hadis di atas tidak menunjukkan posisi tangan Rasulullah SAW saat i'tidal, namun mengisahkan letak tangan pada waktu berdiri saja. Baca Juga Melepaskan tangan Imam Ramli dalam karyanya Nihรขyatul Muhtรขj menjelaskan, yang disunnahkan dalam i'tidal adalah melepaskan tangan, tidak bersedekap atau menumpukkan tangan kanan di atas tangan kiri di bawah dada, sehingga orang yang bangun dari rukuโ€™ setelah mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga, ia kemudian melepaskan kedua tangannyaSenada dengan pendapat tersebut, Syekh Al-Bakri yang terekam dalam kitab Iรขnatut Thรขlibรฎn juga mengatakan hal yang sama. โ€œYang paling sempurna adalah saat mengangkat kedua tangan itu dimulai berbarengan dengan mengangkat kepala. Hal tersebut berjalan terus diangkat sampai orang selesai berdiri pada posisi sempurna. Setelah itu kemudian kedua tangan dilepaskan.โ€ Dengan demikian, Syekh Al-Bakri mengajurkan agar melepaskan tangan setelah takbir, bukan menaruh di bawah dada. Dengan begitu, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada saat iโ€™tidal yang disunnahkan adalah melepaskan kedua tangan. Adapun apabila yang bersedekap tidak sampai membatalkan salat. Baca Juga Tidak JelasMengenai hadis Waโ€™il bin Hajm al-Hadlrami yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan disahihkannya itu yang dikutip dari kitab as-Sunan al-Mahjurah sunah-sunah yang ditinggalkan/dibiarkan, karangan dari Anis bin Ahmad bin Thahir itu1. Perkataan ูˆูŽูˆูŽุถูŽุนูŽ ูƒูŽููŽู‘ูŠู’ู‡ู meletakkan kedua pergelangan tangannya tidak jelas menunjukkan kepada bersedekap, tetapi bisa pula dipahami lurus ke bawah. Kalau dimaksudkan meletakkan tangan ke dada bersedekap, tentu bunyi hadis itu ูˆูŽูˆูŽุถูŽุนูŽ ูƒูŽููŽู‘ูŠู’ู‡ู ูููŠ ุตูŽุฏู’ุฑูู‡ู dan meletakkan kedua pergelangannya ke dadanya.2. Ahli hadis Muhammad Nashiruddin al-Baniy di dalam bukunya Shifatu Shalati an-Nabiy sifat shalat Nabi pada halaman 130 menerangkan dengan kata-kata sebagai berikutโ€ฆ ุนูŽู†ู ุงู’ู„ุฅูู…ูŽุงู…ู ุฃูŽุญู’ู…ูŽุฏูŽ ุฑูŽุญูู…ูŽู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽู†ูŽู‘ู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ โ€œุฅูู†ู’ ุดูŽุงุกูŽ ุฃูŽุฑู’ุณูŽู„ูŽ ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู‡ู ุจูŽุนู’ุฏูŽ ุงู„ุฑูŽู‘ูู’ุนู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุฑูู‘ูƒููˆุนู ูˆูŽ ุฅูู†ู’ ุดูŽุงุกูŽ ูˆูŽุถูŽุนูŽู‡ูู…ูŽุงโ€ ู„ูุฃูŽู†ูŽู‘ู‡ู ู„ุงูŽ ูŠูŽุฑู’ููŽุนู ุฐูŽู„ููƒูŽ ุฅูู„ูŽูŠ ุงู„ู†ูŽู‘ุจููŠูู‘ ุตูŽู„ูŽู‘ูŠ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ูˆูŽ ุฅูู†ูŽู‘ู…ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽู‡ู ุจูุงุฌู’ุชูู‡ูŽุงุฏูู‡ู ูˆูŽุฑูŽุฃู’ูŠูู‡ู ูˆูŽุงู„ุฑูŽู‘ุฃู’ูŠู ู‚ูŽุฏู’ ูŠูŽุฎู’ุทูŽุฆู โ€ฆArtinya โ€œDari Imam Ahmad semoga Allah merahmatinya diriwayatkan beliau berkata โ€œJika seseorang menghendaki melepaskan kedua tangannya sesudah bangkit dari rukuโ€™ dan bila ia menghendaki boleh pula meletakkan kedua tangannya di atas dada atau bersedekapโ€ Kemudian Nashiruddin al-Baniy berkomentar, sesungguhnya yang demikian tidak marfuโ€™ kepada Nabi SAW. Itu adalah perkataan Imam Ahmad atas dasar ijtihad dan pendapatnya. Sedangkan pendapat itu kadang bisa salah dan keliru โ€ฆ โ€3. Hadis Waโ€™il tersebut terkesan sebagai suatu sunnah yang tidak diamalkan oleh kebanyakan ulama, dan kalau kita mengikuti pendapat Imam Ahmad, maka itu tidak mengikat dan tidak bisa memaksa orang yang tidak mengikutinya. Wallahu aโ€™lam bish-shawab.===Referensi dan muhammadiyah.
EveryMuslim is aware and at the same time believes that all the activities of his life in his capacity as a creature of Allah certainly will not be separated from the signs of shari'ah. There are norms that regulate and bind every activity
Ilustrasi sholat. Foto FreepikSholat menjadi suatu kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap umat Muslim tanpa terkecuali. Karena itu, dalam pelaksanaannya, kita perlu memahami gerakan sholat dan bacaan doanya masing-masing untuk menyempurnakan ibadah berfirman โ€œSesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman yaitu orang-orang yang khusyuk dalam sholatnya.โ€ QS. Al Muโ€™minun 1-2Salah satu gerakan sholat dan bacaannya yang perlu diperhatikan adalah Iโ€™tidal. Berdiri tegak lurus setelah bangun dari ruku disebut I'tidal. Gerakan ini dilakukan antara ruku dan sujud. Di mana kita bangun dari ruku kemudian berdiri tegak lurus sejenak, kemudian Iโ€™tidal memang terbilang cukup sederhana. Namun, Iโ€™tidal tetaplah menjadi rukun sholat yang harus dilakukan dengan tuma'ninah. Bagaimana bacaan Iโ€™tidal dan gerakannya yang benar?Bacaan Iโ€™tidal dan GerakannyaIlustrasi gerakan i'tidal dalam sholat. Foto FreepikMengutip buku Menyelami Bacaan Shalat, Edisi Panduan oleh Fajar Kurnianto 2017, Iโ€™tidal adalah bangkit dari ruku dan menegakkan atau meluruskan badan sambil mengangkat tangan dan membacaุณูŽู…ูุนูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู„ูู…ูŽู†ู’ ุญูŽู…ูุฏูŽู‡ูSamiallahu liman โ€œSemoga Allah mengabulkan orang yang memuji-Nya.โ€Kemudian dilanjutkan dengan membaca bacaan Iโ€™tidal. Ada dua macam bacaan Iโ€™tidal, yaitu versi pendek dan versi panjang. Adapun bacaan Iโ€™tidal yang pendek adalah sebagai berikutุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ูˆูŽู„ูŽูƒูŽ ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏูArtinya โ€œYa Tuhan kami, bagi-Mu segala puji.โ€Sementara, bacaan Iโ€™tidal yang lebih panjang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Aufa. Ia berkata dahulu Rasulullah apabila mengangkat punggungnya dari ruku maka beliau mengucapkanุณูŽู…ูุนูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู„ูู…ูŽู†ู’ ุญูŽู…ูุฏูŽู‡ู, ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ู„ูŽูƒูŽ ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู…ูู„ู’ุกูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽูˆูŽุงุชู ูˆูŽู…ูู„ู’ุกูŽ ุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุถู ูˆูŽู…ูู„ู’ุกูŽ ู…ูŽุง ุดูุฆู’ุชูŽ ู…ูู†ู’ ุดูŽูŠู’ุกู ุจูŽุนู’ุฏูSamiallahuliman hamidah, Robbanaa lakal hamdu mil us samawaati wamil ul ardhi wamil u maa syi'ta min syain ba' โ€œSemoga Allah mengabulkan doa orang yang memuji-Nya. Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu sepenuh langit dan bumi serta sepenuh sesuatu yang Engkau kehendaki setelah itu.โ€ HR. MuslimTerlepas dari bacaan sholatnya, Iโ€™tidal juga harus tumaโ€™ninah, yakni menegakkan punggung setelah bangkit dari ruku. Dalam hadits Abu Humaid As Saโ€™idi RA, beliau mengatakanโ€œKetika Nabi shallallahuโ€™ alaihi wasallam mengangkat kepalanya dari rukuk untuk berdiri hingga setiap ruas tulang punggung berada di posisinya semulaโ€ HR. Bukhari no. 828Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya shalallahu alaihi wassalam mencela orang yang tidak melakukan Iโ€™tidal sampai lurus punggungnya padahal ia mampu. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah bersabdaโ€œSesungguhnya di hari kiamat Allah tidak akan meman dang orang yang tidak meluruskan tulang sulbinya di antara rukuk dan sujud,โ€ HR. Tirmidzi no. 2678, Abu Yaโ€™la dalam Musnad-nya no. 3624, Ath Thabrani dalam Al Ausath no. 5991. Dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ahadits Shahihah no. 2536Syarat-Syarat Saat ItidalIlustrasi gerakan sebelum memasuki i'tidal. Foto PexelsDikutip dari Semua Khusus untuk Muslimat Ilmu yang Dibutuhkan bagi Wanita Muslimah oleh Abu Hanifah 2017 171, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi umat Muslim agar gerakan I'tidal dalam sholat menjadi sah, yaituGerakan I'tidal harus dikerjakan dengan sah rukun-rukun sholat bangun dari ruku, gerakan l'tidal tidak boleh memiliki tujuan yang lain. Jika seorang Muslim mengangkat tubuhnya karena takut terhadap sesuatu, maka tidaklah sah I'tidalnya. Harus bertumakninah di dalam l' benar-benar yakin jika dirinya telah melakukan tumakninah di dalam I' belakang seorang Muslim harus dalam keadaan tegak. Tidak sah I'tidalnya jika masih dalam kondisi agak membungkuk atau tidak lurus tulang boleh membaca dzikir di dalam I'tidal melebihi dzikir yang disyariatkan dibaca di dalam I'tidal dan melebihi kadar lamanya membaca surat Al-Fatihah. Jika melebihi lamanya membaca dzikir dan surat Al-Fatihah, niscaya menjadi batal sholatnya. Apa itu gerakan i'tidal?Apa bacaan doa i'tidal versi pendek?Apa yang dimaksud dengan tuma'ninah? 4. Syariah hanya satu, sedang fikih berjumlah banyak karena merupakan pemahaman manusia, seperti terlihat dalam mazhab-mazhab fikih. 5. Syariah menunjukkan konsep kesatuan dalam Islam, sedang fikih menunjukkan keragaman pemikiran yang memang dianjurkan dalam Islam. Itulah perbedaan antara fiqih dan syariah dalam hukum Islam. Kali ini akan dibahas bacaan i'tidal dalam sholat lengkap bahasa arab, latin dan artinya. I'tidal yaitu gerakan berdiri tegak yang dilakukan ketika bangun dari rukuk. Yang wajib saat melakukan i'tidal adalah tuma'ninah saja. Tuma'ninah adalah diam sejenak, lamanya diam sejenak disini bisa diukur minmal dengan bacaan subhanallah. Selebihnya dalam itidal hukumnya sunnah termasuk membaca doa sekalipun. Namun alangkah baiknya jika semua sunnah dalam shalat dilengkapi sehingga semakin sempurna sholat kita. Doa i'tidal pun ada beberapa macam versi yang bisa dibaca. Bacaan i'tidal untuk sholat fardhu dan sholat sunnah sama saja dan tidak ada bedanya. Untuk imam dan makmum pun juga sama bacaannya. Dan kali ini akan di share salah satu bacaan i'tidal yang umum digunakan. Langsung saja berikut ini teks bacaan i'tidal dalam sholat yang benar sesuai sunnah lengkap dalam lafadz arab, tulisan latin dan terjemahan bahasa Indonesianya. Bacaan Doa I'tidal Dalam Sholat Ketika bangun dari rukuk i'tidal sembari mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga sebagaimana waktu takbiratul ihrom seraya membaca/mengucapkan ุณูŽู…ูุนูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู„ูู…ูŽู†ู’ ุญูŽู…ูุฏูŽู‡ู Samiallahuliman hamidah Artinya Allah mendengar orang yang memuji-Nya Setelah bangun dari rukuk dan pada posisi berdiri tegak i'tidal, kemudian membaca doa i'tidal berikut ini ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ู„ูŽูƒูŽ ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู…ูู„ู’ุกู ุงู„ุณู‘ูŽู…ูˆูŽุงุชู ูˆูŽู…ูู„ู’ุกู ุงู’ู„ุงูŽุฑู’ุถู ูˆูŽู…ูู„ู’ุกูู…ูŽุงุดูุฆู’ุชูŽ ู…ูู†ู’ ุดูŽูŠู’ุฆู ุจูŽุนู’ุฏู Rabbanaa lakal hamdu mil'us samaawaati wa mil ul ardhi wa mil 'umaasyi'ta min syai'in ba'du. Artinya Wahai Tuhan Kami ! Hanya Untuk-Mu lah Segala Puji, Sepenuh Langit Dan Bumi Dan Sepenuh Barang Yang Kau Kehendaki Sesudahnya. Demikianlah teks bacaan i'tidal sesuai sunnah dalam sholat lengkap bahasa arab, latin dan artinya. Semoga doa i'tidal diatas bermanfaat dan bisa diterapkan ketika mengerjakan ibadah shalat wajib 5 waktu. Wallahu a'lam. Sosial (3). Sejarah, dan (4). Antropologi. Serta hubungannya yang agak jauh antara lain: (1). Ilmu Fisika, (2). Biologi, dan (3). Ilmu Politik. Dalam uraian ini, hubungan ilmu Tasawuf yang hanya akan dibatasi pada ilmu-ilmu yang mempunyai hubungan serat saja, yakni hubungan Ilmu Tasawuf dengan Ilmu Kalam, Filsafat, dan Ilmu Psikologi Agama.
Ilustrasi mendalami ilmu fiqih. Foto PixabayIlmu fiqih merupakan istilah yang sudah tidak asing di telinga sebagian besar umat Muslim. Namun dapatkah Anda memahami apa yang dimaksud ilmu fiqih dan signifikansinya?Secara etimologi, fiqih berasal dari kata faqqaha yufaqqhihu fiqhan yang berarti pemahaman. Secara istilah, fiqih adalah pengetahuan tentang hukum-hukum syariat yang sifatnya amaliyah dipraktikkan dan digali dari dalil-dalil yang jelas. Abd Wahab Khallaf dalam Ilmu Ushul al-Fiqh menulis bahwa secara umum tujuan mempelajari fiqih adalah mengetahui hukum-hukum syarโ€™i atas perbuatan dan perkataan manusia. Kemudian setelah mengetahuinya, hukum-hukum tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan Ahmad Sarwat Lc dalam buku Ngaji Pakai Kitab menerangkan secara lebih rinci mengenai tujuan ilmu fiqih. Ilmu fiqih bertujuan menggali Alquran, hadits, dan sumber hukum lainnya untuk disimpulkan menjadi produk hukum. Sumber Ilmu Fiqih Hasil produk hukum fiqih termasuk wajib, sunnah, mubah, makruh, dan haram. Ada pula bentuk lainnya seperti sah, batal, benar, salah, berpahala, berdosa, dan lain sebagainya. Tentu saja penetapannya tidak asal-asalan, tetapi merujuk pada berbagai sumber. Apa saja sumbernya? Alquran. Foto ShutterstockAlquran adalah sumber utama bagi hukum-hukum fiqih Islam. Jika menjumpai suatu permasalahan, seseorang harus kembali kepada Kitab Allah guna mencari hukumnya. As Sunnah atau hadits menurut Al-Ghouri dalam Muโ€™jam al-Mushthalahat al-Haditsah adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi SAW dari perkataan, perbuatan, taqrir keputusan, atau sifat. Contoh hadits yaitu โ€œMencela sesama muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah kekufuran.โ€ Bukhari no. 46, 48, muslim no. 64, 97, Tirmidzi no. 1906,2558, Nasaโ€™i no. 4036, 4037, Ibnu Majah no. 68, Ahmad no. 3465, 3708Seorang pegawai berjalan melewati meja resepsionis kantor pusat Majelis Ulama Indonesia MUI. Foto Helmi Afandi/kumparanIjma dapat dipahami sebagai sebuah kesepakatan ulama mengenai suatu perkara bila tidak terdapat penjelasan yang spesifik dalam Alquran dan hadist. Ijma ini tidak boleh bertentangan dengan Quran dan adalah salah satu metode untuk menentukan hukum sesuatu yang baru dan belum dikenal sebelumnya, dengan cara mencari padanannya dengan hal yang sebelumnya diketahui dan sudah diatur dalam Alquran dan Hukum Fiqih Pembagian hukum fiqih terdiri dari Hukum yang berkaitan dengan ibadah mahdlah khusus, yaitu hukum yang mengatur ibadah manusia dengan Allah SWT seperti sholat, puasa, zakat, dan yang berkaitan dengan masalah muamalah, yaitu tentang hubungan sesama manusia. Contohnya yaitu transaksi jual beli dan perserikatan dagang. Hukum yang berkaitan dengan masalah keluarga al ahwal asy syakhsiyah seperti nikah, talak, rujuk, iddah, dan yang berkaitan dengan tindak pidana seperti zina, pencurian, perampokan, dan masih banyak lagi.
ImamAz-Zahabi dilahirkan pada tahun 673H di Mayyafariqin Diyar Bakr, Turkumanistan. Beliau dikenal dengan kekuatan hafalan, kecerdasan, kewaraโ€™an, kezuhudan, kelurusan aqidah dan kefasihan lisannya. Menuntut Ilmu dan Guru-Gurunya. Imam Az-Zahabi menuntut ilmu sejak usia dini dan ketika berusia 18 tahun menekankan perhatian pada dua bidang
Sebagaimana diketahui, bahwa iโ€™tidal adalah salah satu gerakan shalat, yaitu gerakan setelah bangkit dari rukuโ€™. Gerakan ini termasuk salah satu rukun shalat yang mempunyai peran penting dalam menentukan kesempurnaan shalat seseorang. Pada artikel ini kami menyebutkan hukum membaca zikir saat iโ€™tidal serta beberapa pilihan bacaan sesuai sunnah. Apa Hukum Membaca Zikir Iโ€™tidal?Siapakah yang Diwajibkan Membaca Zikir Iโ€™tidal Ketika Shalat Berjamaโ€™ah?Kumpulan Bacaan Saat Iโ€™tidal yang ShahihBacaan Saat Iโ€™tidal Ketika Salat Wajib dan SunahBacaan Saat Iโ€™tidal untuk Shalat MalamMetode dan Cara Penerapan Seluruh Bacaan Zikir Iโ€™tidalTuntunan Membaca Seluruh Zikir-zikir Iโ€™tidalFaedah Ketika Membaca Seluruh Bacaan Zikir Iโ€™tidal Apa Hukum Membaca Zikir Iโ€™tidal? Hukum asal membaca zikir iโ€™tidal adalah wajib sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam ุฅูุฐูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ุฅูู…ูŽุงู…ู ุณูŽู…ูุนูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู„ูู…ูŽู†ู’ ุญูŽู…ูุฏูŽู‡ูุŒ ููŽู‚ููˆู„ููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ู„ูŽูƒูŽ ุงู„ุญูŽู…ู’ุฏู โ€œJika imam membaca ุณูŽู…ูุนูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู„ูู…ูŽู†ู’ ุญูŽู…ูุฏูŽู‡ู Allah Maha Mendengar makhluq yang memuji-Nya, maka katakanlah ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ู„ูŽูƒูŽ ุงู„ุญูŽู…ู’ุฏู Ya Allah Rabb kami, hanya milik-Mu semata segala pujian.โ€1 Dalam hadits ini terdapat perintah untuk membaca zikir iโ€™tidal. Sedangkan hukum asal perintah dalam syariat adalah wajib dilakukan. Siapakah yang Diwajibkan Membaca Zikir Iโ€™tidal Ketika Shalat Berjamaโ€™ah? Yang diwajibkan untuk membaca zikir iโ€™tidal adalah makmum, sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadits di atas. Sedangkan untuk imam dan orang yang shalat sendiri hukumnya adalah sunnah,2 sebagaimana dalam sebuah hadits ูƒูŽุงู†ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุฅูุฐูŽุง ู‚ูŽุงู…ูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ูŠููƒูŽุจู‘ูุฑู ุญููŠู†ูŽ ูŠูŽู‚ููˆู…ูุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ูŠููƒูŽุจู‘ูุฑู ุญููŠู†ูŽ ูŠูŽุฑู’ูƒูŽุนูุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ูŠูŽู‚ููˆู„ู ุณูŽู…ูุนูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู„ูู…ูŽู†ู’ ุญูŽู…ูุฏูŽู‡ูยป ุญููŠู†ูŽ ูŠูŽุฑู’ููŽุนู ุตูู„ู’ุจูŽู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุฑู‘ููƒููˆุนูุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ูŠูŽู‚ููˆู„ู ูˆูŽู‡ููˆูŽ ู‚ูŽุงุฆูู…ูŒ ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ูˆูŽู„ูŽูƒูŽ ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏูยป โ€œDahulu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bertakbir di saat berdiri hendak melaksanakan shalat. Kemudian bertakbir ketika hendak rukuโ€™. Kemudian beliau mengucapkan ุณูŽู…ูุนูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู„ูู…ูŽู†ู’ ุญูŽู…ูุฏูŽู‡ู Allah Maha Mendengar makhluq yang memuji-Nyaโ€™. Ketika mengangkat tulang punggungnya untuk bangkit dari rukuโ€™. Kemudian membaca ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ูˆูŽู„ูŽูƒูŽ ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู Wahai Rabb kami, hanya milik-Mu semata segala pujianโ€™ dalam keadaan beliau berdiri iโ€™tidal.โ€3 Kumpulan Bacaan Saat Iโ€™tidal yang Shahih Zikir-zikir iโ€™tidal yang diajarkan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam ada yang bersifat umum, sehingga bisa dibaca pada semua jenis shalat, baik shalat wajib maupun shalat sunah. Ada pula yang bersifat khusus untuk salat malam, sehingga hanya disyariatkan untuk dibaca saat shalat malam saja. Bacaan Saat Iโ€™tidal Ketika Salat Wajib dan Sunah Berikut ini adalah zikir-zikir iโ€™tidal yang shahih dan bisa dibaca di setiap shalat Pertama ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ูˆูŽู„ูŽูƒูŽ ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู โ€œWahai Rabb kami, hanya milik-Mu semata segala pujian.โ€4 Kedua ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ู„ูŽูƒูŽ ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู โ€œWahai Rabb kami, hanya milik-Mu semata segala pujian.โ€5 Perbedaan antara zikir yang pertama dan yang kedua adalah, zikir yang kedua tanpa menggunakan huruf โ€œwawuโ€. Ketiga ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ูˆูŽู„ูŽูƒูŽ ุงู„ุญูŽู…ู’ุฏู โ€œYa Allah Rabb kami, hanya milik-Mu semata segala pujian.โ€6 Keempat ุงู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ู„ูŽูƒูŽ ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู โ€œYa Allah Rabb kami, hanya milik-Mu semata segala pujian.โ€7 Perbedaan antara zikir yang ketiga dan yang keempat adalah, zikir yang keempat tanpa menggunakan huruf โ€œwawuโ€. Kelima ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ูˆูŽู„ูŽูƒูŽ ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ุญูŽู…ู’ุฏุงู‹ ูƒูŽุซููŠุฑุงู‹ ุทูŽูŠู‘ูุจุงู‹ ู…ูุจูŽุงุฑูŽูƒุงู‹ ูููŠู‡ู โ€œWahai Rabb kami, hanya milik-Mu semata segala pujian yang melimpah, baik, dan diberkahi.โ€8 Keenam ุงู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ู„ูŽูƒูŽ ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏูุŒ ู…ูู„ู’ุกู ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽุงูˆูŽุงุชูุŒ ูˆูŽู…ูู„ู’ุกู ุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุถู ูˆูŽู…ูู„ู’ุกู ู…ูŽุง ุดูุฆู’ุชูŽ ู…ูู†ู’ ุดูŽูŠู’ุกู ุจูŽุนู’ุฏู โ€œYa Allah Rabb kami, hanya milik-Mu semata segala pujian, yang memenuhi langit-langit, bumi, dan segala sesuatu yang Engkau kehendaki.โ€9 Ketujuh ุงู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ู„ูŽูƒูŽ ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏูุŒ ู…ูู„ู’ุกู ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽุงูˆูŽุงุชู ูˆูŽู…ูู„ู’ุกู ุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุถูุŒ ูˆูŽู…ูู„ู’ุกู ู…ูŽุง ุดูุฆู’ุชูŽ ู…ูู†ู’ ุดูŽูŠู’ุกู ุจูŽุนู’ุฏูุŒ ุฃูŽู‡ู’ู„ูŽ ุงู„ุซู‘ูŽู†ูŽุงุกู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽุฌู’ุฏูุŒ ู„ูŽุง ู…ูŽุงู†ูุนูŽ ู„ูู…ูŽุง ุฃูŽุนู’ุทูŽูŠู’ุชูŽุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ู…ูุนู’ุทููŠูŽ ู„ูู…ูŽุง ู…ูŽู†ูŽุนู’ุชูŽุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูŽู†ู’ููŽุนู ุฐูŽุง ุงู„ู’ุฌูŽุฏู‘ู ู…ูู†ู’ูƒูŽ ุงู„ู’ุฌูŽุฏู‘ู โ€œYa Allah Rabb kami, hanya milik-Mu semata segala pujian, yang memenuhi langit-langit, bumi, dan segala sesuatu yang engkau kehendaki. Engkau adalah pemilik kemuliaan dan keagungan. Tidak ada yang dapat mencegah pemberian-Mu. Tidak ada yang mampu memberi kepada orang yang Engkau halangi. Dan tidak ada yang mampu memberi kemanfaatan. Engkaulah Zat yang mulia. Dari-Mu semata segala kemuliaan.โ€10 Bacaan Saat Iโ€™tidal untuk Shalat Malam Pertama ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ู„ูŽูƒูŽ ุงู„ุญูŽู…ู’ุฏู ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ู‚ูŽูŠู‘ูู…ู ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽูˆูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ุฃูŽุฑู’ุถูุŒ ูˆูŽู„ูŽูƒูŽ ุงู„ุญูŽู…ู’ุฏู ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ุฑูŽุจู‘ู ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽูˆูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ุฃูŽุฑู’ุถู ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูููŠู‡ูู†ู‘ูŽุŒ ูˆูŽู„ูŽูƒูŽ ุงู„ุญูŽู…ู’ุฏู ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ู†ููˆุฑู ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽูˆูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ุฃูŽุฑู’ุถู ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูููŠู‡ูู†ู‘ูŽุŒ ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ุงู„ุญูŽู‚ู‘ูุŒ ูˆูŽู‚ูŽูˆู’ู„ููƒูŽ ุงู„ุญูŽู‚ู‘ูุŒ ูˆูŽูˆูŽุนู’ุฏููƒูŽ ุงู„ุญูŽู‚ู‘ูุŒ ูˆูŽู„ูู‚ูŽุงุคููƒูŽ ุงู„ุญูŽู‚ู‘ูุŒ ูˆูŽุงู„ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู ุญูŽู‚ู‘ูŒุŒ ูˆูŽุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู ุญูŽู‚ู‘ูŒุŒ ูˆูŽุงู„ุณู‘ูŽุงุนูŽุฉู ุญูŽู‚ู‘ูŒุŒ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ู„ูŽูƒูŽ ุฃูŽุณู’ู„ูŽู…ู’ุชูุŒ ูˆูŽุจููƒูŽ ุขู…ูŽู†ู’ุชูุŒ ูˆูŽุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ุชูŽูˆูŽูƒู‘ูŽู„ู’ุชูุŒ ูˆูŽุฅูู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ุฎูŽุงุตูŽู…ู’ุชูุŒ ูˆูŽุจููƒูŽ ุญูŽุงูƒูŽู…ู’ุชูุŒ ููŽุงุบู’ููุฑู’ ู„ููŠ ู…ูŽุง ู‚ูŽุฏู‘ูŽู…ู’ุชู ูˆูŽู…ูŽุง ุฃูŽุฎู‘ูŽุฑู’ุชูุŒ ูˆูŽุฃูŽุณู’ุฑูŽุฑู’ุชู ูˆูŽุฃูŽุนู’ู„ูŽู†ู’ุชูุŒ ูˆูŽู…ูŽุง ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ุฃูŽุนู’ู„ูŽู…ู ุจูู‡ู ู…ูู†ู‘ููŠุŒ ู„ุงูŽ ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุฃูŽู†ู’ุชูŽ โ€œYa Allah Rabb kami, hanya milik-Mu semata segala pujian. Engkaulah penguasa langit, bumi, dan yang ada padanya. Hanya milik-Mu semata segala pujian. Engkaulah pengatur langit, bumi, dan yang ada padanya. Hanya milik-Mu semata segala pujian. Engkaulah yang menerangi langit, bumi, dan yang ada padanya. Engkaulah sesembahan yang benar. Firman-Mu pasti benar. Janji-Mu pasti benar. Perjumpaan dengan-Mu pasti benar. Surga benar adanya. Nerakapun benar adanya. Hari kiamat pasti terjadi. Ya Allah hanya kepada-Mu semata aku berserah diri, aku beriman, aku bergantung, aku mengadu, dan hanya kepada-Mu semata aku berhukum. Ampunilah dosa-dosaku yang akan datang dan yang telah berlalu. Yang tersembunyi maupun yang tampak. Bukahkah Engkau lebih tahu daripada aku. Tidak ada sesembahan yang benar kecuali Engkau.โ€ 11 Zikir ini dibaca oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam tatkala beliau shalat tahajud. Kedua ู„ูุฑูŽุจู‘ููŠูŽ ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏูุŒ ู„ูุฑูŽุจู‘ููŠูŽ ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู โ€œHanya milik Rabbku semata segala pujian, hanya milik Rabbku semata segala pujian.โ€12 Beliau shallallahu alaihi wa sallam membaca zikir ini ketika shalat malam. Metode dan Cara Penerapan Seluruh Bacaan Zikir Iโ€™tidal Tidak jarang timbul pertanyaan disebabkan beragamnya riwayat yang datang tentang bacaan saat tidal. Bagaimana cara penerapan riwayat-riwayat tersebut? Berikut ini penjelasannya. Tuntunan Membaca Seluruh Zikir-zikir Iโ€™tidal Membaca satu jenis zikir iโ€™tidal telah mencukupi, namun yang lebih utama adalah membaca zikir-zikir tersebut secara bergantian setiap iโ€™tidal. Hal ini berdasarkan kaedah; Ibadah-ibadah yang datang dengan beberapa cara pelaksanaan, maka yang paling utama adalah mengerjakan seluruhnya secara Faedah Ketika Membaca Seluruh Bacaan Zikir Iโ€™tidal Kesimpulannya bahwa sangat dianjurkan untuk membaca seluruh bacaan zikir iโ€™tidal yang shahih dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Karena mengandung beberapa faedah, antara lain Sebagai bentuk penjagaan terhadap sunnah Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Dalam rangka meneladani sunnah Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Dapat membantu untuk menghadirkan hati. Karena seseorang, jika ia hanya membaca satu bacaan zikir iโ€™tidal saja secara terus menerus setiap shalat dapat menyebabkan ia membaca bacaan tersebut tanpa ia sadari atau tanpa menghadirkan hati saat membacanya. Namun berbeda ketika ia mengganti bacaannya pada masing-masing iโ€™tidal sesuai yang telah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, terkadang membaca yang ini dan terkadang membaca yang itu, maka keadaan seperti ini lebih dapat menghadirkan hati saat Demikian pembahasan kami seputar bacaan dan zikir iโ€™tidal. Mudah-mudahan Allah Taโ€™ala mencurahkan taufiq-Nya kepada kita semua dalam mengamalkan ilmu yang telah kita ketahui. Aamiin. Wallaahu aโ€™lam bish shawab. AAA / IWU Penulis Abdullah al-Atsari Referensi Asy-Syarhul Mumtiโ€™ ala Zadil Mustaqniโ€™ karya Muhammad bin Shalih. Aslu Sifat Shalat Nabi shallallaahu alaihi wa salam karya Muhammad Nasiruddin Al-Fiqhul Muyassar fii Dhauil Kitabi was Sunnah. FootnotesHR. al-Bukhari no. 796, dalam Shahihnya. Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu. Lihat al-Fiqhul Muyassar fii Dhauil Kitabi was Sunnah hlm. Muslim no. 28 โ€“ 392, dalam Shahihnya. Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu. HR. al-Bukhari no. 689 dan 732, dalam Shahihnya. Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu. HR. al-Bukhari no. 722, dalam Shahihnya. Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu al-Bukhari no. 795, dalam Shahihnya. Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu. HR. al-Bukhari no. 796 dan 3228, dalam Shahihnya. Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu. HR. al-Bukhari no. 799, dalam Shahihnya. Dari sahabat Rifaโ€™ah bin Rafiโ€™ az-Zuraqiy radhiyallahu anhu. HR. Muslim no. 202- 476, dalam Shahihnya. Dari sahabat Ibnu Abi Aufa radhiyallahu anhu. HR. Muslim no. 206 โ€“ 478, dalam shahihnya. Dari sahabat Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhu. HR. al-Bukhari no. 7442, dalam Shahihnya. Dari Sahabat Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhu. HR. an-Nasaโ€™i no. 735 , shahih. Dari sahabat Hudzaifah ibnul Yaman radhiyallahu anhu. Lihat Syarah Mumtiโ€™ 3/48 ูˆูƒู„ู‘ู ูˆุงุญุฏุฉ ู…ู† ู‡ุฐู‡ ุงู„ุตู‘ููุงุช ู…ุฌุฒุฆุฉุŒ ูˆู„ูƒู† ุงู„ุฃูุถู„ ุฃู† ูŠู‚ูˆู„ ู‡ุฐุง ุฃุญูŠุงู†ุงู‹ุŒ ูˆู‡ุฐุง ุฃุญูŠุงู†ุงู‹ุŒ ุนู„ู‰ ุงู„ู‚ุงุนุฏุฉ ุงู„ุชูŠ ู‚ุฑู‘ูŽุฑู†ุงู‡ุง ููŠู…ุง ุณุจู‚ุŒ ู…ูู† ุฃู†ู‘ูŽ ุงู„ุนุจุงุฏุงุช ุงู„ูˆุงุฑุฏุฉ ุนู„ู‰ ูˆุฌูˆู‡ู ู…ุชู†ูˆู‘ูุนุฉ ุงู„ุฃูุถู„ู ููŠู‡ุง ููุนู’ู„ูู‡ุง ุนู„ู‰ ู‡ุฐู‡ ุงู„ูˆุฌูˆู‡ Lihat Syarah Mumtiโ€™ 3/48 ูˆุฐูƒุฑู†ุง ุฃู† ููŠ ุฐู„ูƒ ุซู„ุงุซ ููˆุงุฆุฏ, ูˆู‡ูŠ 1 ู€ ุงู„ู…ุญุงูุธุฉ ุนู„ู‰ ุงู„ุณู‘ูู†ู‘ูŽุฉ .2 ู€ ุงุชู‘ูุจุงุน ุงู„ุณู‘ูู†ู‘ูŽุฉ 3 ู€ ุญุถูˆุฑ ุงู„ู‚ู„ุจ. ู„ุฃู†ู‘ูŽ ุงู„ุฅูู†ุณุงู†ูŽ ุฅุฐุง ุตุงุฑ ู…ุณุชู…ุฑู‘ู‹ุง ุนู„ู‰ ุตูŠุบุฉ ูˆุงุญุฏุฉุ› ุตุงุฑ ูƒุงู„ุขู„ุฉ ูŠู‚ูˆู„ู‡ุง ูˆู‡ูˆ ู„ุง ูŠุดุนุฑุŒ ูุฅุฐุง ูƒุงู† ูŠูุบูŠู‘ูุฑูุŒ ูŠู‚ูˆู„ ู‡ุฐุง ุฃุญูŠุงู†ุงู‹ุŒ ูˆู‡ุฐุง ุฃุญูŠุงู†ุงู‹ุ› ุตุงุฑ ุฐู„ูƒ ุฃุฏุนู‰ ู„ุญุถูˆุฑ ู‚ู„ุจู‡
Dinamika Pemikiran Ushul Fiqh Imam Ghozali. Dalam wacana intelektual Islam, Abu Hamid al-Ghazali (150-505 H / 1059-111 M, selanjutnya disebut Ghazali dikenal sebagai hujjat al-Islam wa al-Muslimin, karena dedikasi dan karya-karyanya dalam mengembangkan pemikiran Islam di berbagai bidang. Lebih dari lima puluh kitab hasil karyanya tersebar dalam
Hukum dan Tata Cara Iโ€™tidal dalam Salat Iโ€™tidal artinya adalah bangkit setelah rukuk sesuai posisi semula. Apabila posisi semula adalah berdiri dengan punggung lurus, maka iโ€™tidalnya adalah dengan kembali berdiri dengan punggung yang lurus. Iโ€™tidal termasuk salah satu rukun salat dan hukumnya wajib dikerjakan. Apabila tidak iโ€™tidal dilakukan, maka salat seseorang menjadi batal. Dalil wajibnya mengerjakan iโ€™tidal ada banyak hadis Rasulullah SAW, di antaranya adalah hadis dari Abu Hurairah RA tentang sahabat yang belum paham cara salat/yang belum tepat cara salatnya yang dikenal dengan istilah hadis al-musiโ€™u shalatuhu. Nabi Muhammad SAW bersabda โ€ฆุซู… ุงุฑูƒูŽุนู’ ุญุชู‰ ุชูŽุทู…ูŽุฆูู†ูŽู‘ ุฑุงูƒูุนู‹ุงุŒ ุซู… ุงุฑููŽุนู’ ุญุชู‰ ุชุณุชูˆููŠูŽ ู‚ุงุฆูู…ู‹ุงโ€ฆ โ€œโ€ฆ lalu rukuklah dengan tumaโ€™ninah, kemudian angkatlah badanmu hingga berdiri secara lurusโ€ al-Bukhari dan Muslim. Dalam riwayat lain โ€ฆุซู… ุงุฑูƒูŽุนู’ ุญุชู‰ ุชูŽุทู’ู…ูŽุฆูู†ูŽู‘ ุฑุงูƒุนู‹ุง ุŒ ุซู… ุงุฑู’ููŽุนู’ ุญุชู‰ ุชูŽุนู’ุชูŽุฏูู„ูŽ ู‚ุงุฆู…ู‹ุงโ€ฆ โ€œโ€ฆ kemudian rukuklah sampai tumaโ€™ninah dalam rukuknya, kemudian angkatlah badanmu sampai berdiri lurusโ€ al-Bukhari dan Muslim. Baca Juga Batasan Panjangnya Mengucapkan Takbiratul Ihram Tata Cara Iโ€™tidal Tata cara iโ€™tidal adalah ketika setelah rukuk dan akan berdiri untuk iโ€™tidal, maka orang yang salat mulai berdiri sambil mengucapkan tasmiโ€™ samiโ€™allahu liman hamidah dan mengangkat tangan sampai sejajar dengan pundak baca tulisan tentang mengangkat tangan ketika takbir. Di antara dalilnya adalah hadis ุนูŽู†ู’ ุณูŽุงู„ูู…ู ุจู’ู†ู ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠู‡ู ุฃูŽู†ูŽู‘ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูŽุฑู’ููŽุนู ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู‡ู ุญูŽุฐู’ูˆูŽ ู…ูŽู†ู’ูƒูุจูŽูŠู’ู‡ู ุฅูุฐูŽุง ุงูู’ุชูŽุชูŽุญูŽ ุงู„ุตูŽู‘ู„ูŽุงุฉูŽ ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ูƒูŽุจูŽู‘ุฑูŽ ู„ูู„ุฑูู‘ูƒููˆุนู ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ุฑูŽููŽุนูŽ ุฑูŽุฃู’ุณูŽู‡ู ู…ูู†ู’ ุงู„ุฑูู‘ูƒููˆุนู ุฑูŽููŽุนูŽู‡ูู…ูŽุง ูƒูŽุฐูŽู„ููƒูŽ ุฃูŽูŠู’ุถู‹ุง ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุณูŽู…ูุนูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ู„ูู…ูŽู†ู’ ุญูŽู…ูุฏูŽู‡ู ุฑูŽุจูŽู‘ู†ูŽุง ูˆูŽู„ูŽูƒูŽ ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ูˆูŽูƒูŽุงู†ูŽ ู„ูŽุง ูŠูŽูู’ุนูŽู„ู ุฐูŽู„ููƒูŽ ูููŠ ุงู„ุณูู‘ุฌููˆุฏู Dari Salim bin Abdullah bin Umar, dari Ayahnya Ibn Umar RA, Sesungguhnya Rasulullah SAW mengangkat tangannya sejajar dengan pundaknya ketika memulai salat, ketika takbir untuk rukuk, dan juga ketika mengangkat kepala dari rukuk. Ketika bangkit dari rukuk beliau mengucapkan โ€œSamiโ€™allahu liman hamidah, rabbana wa lakal hamdโ€. Beliau tidak melakukan hal itu ketika suju. al-Bukhari Pada riwayat lain dari Abu Hurairah RA ุงู† ุฑุณูˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ูŽู‘ู… ุฅุฐุง ู‚ุงู…ูŽ ุฅู„ู‰ ุงู„ุตูŽู‘ู„ุงุฉู ูŠููƒุจูู‘ุฑู ุญูŠู†ูŽ ูŠู‚ูˆู…ูุŒ ุซู… ูŠููƒุจูู‘ุฑู ุญูŠู†ูŽ ูŠุฑูƒูŽุนูุŒ ุซู… ูŠู‚ูˆู„ู ุณู…ูุนูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู„ูู…ูŽู† ุญูŽู…ูุฏูŽู‡ุŒ ุญูŠู† ูŠุฑููŽุนู ุตูู„ู’ุจูŽู‡ ู…ูู† ุงู„ุฑูู‘ูƒูˆุนูุŒ ุซู… ูŠู‚ูˆู„ู ูˆู‡ูˆ ู‚ุงุฆู…ูŒ ุฑุจูŽู‘ู†ุง ูˆู„ูƒ ุงู„ุญู…ุฏู Rasulullah SAW ketika berdiri untuk salat beliau bertakbir ketika berdiri, dan bertakbir ketika rukuk, kemudian mengucapkan โ€œSamiโ€™allahu liman hamidahโ€ ketika bangun dari rukuk hingga meluruskan tulang sulbinya kemudian mengucapkan โ€œrabbana walakal hamduโ€ al-Bukhari dan Muslim. Ketika sudah berdiri iโ€™tidal, maka harus berdiri dengan lurus dan tenang sejenak thumaโ€™ninah. Tidak boleh tergesa-gesa dalam iโ€™tidal dan berdiri hanya sekenanya. Rasulullah SAW bersabda dalam hadis dari Abu Humaid al-Saiโ€™idi RA ูุฅูุฐุง ุฑููŽุน ุฑุฃุณู‡ ุงุณุชูˆู‰ ู‚ุงุฆู…ุงู‹ ุญุชู‰ ูŠุนูˆุฏ ูƒู„ู‘ ูู‚ุงุฑ ู…ูƒุงู†ู‡ Rasulullah SAW ketika mengangkat kepalanya bangkit dari rukuk beliau kemudian berdiri lurus tegak hingga setiap ruas tulang punggung kembali berada kepada posisinya semula al-Bukhari Dalam hadis dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda ุฅู† ุงู„ู„ู‡ ู„ุง ูŠู†ุธุฑู ูŠูˆู… ุงู„ู‚ูŠุงู…ุฉ ุฅู„ู‰ ู…ูŽู† ู„ุง ูŠู‚ูŠู… ุตูู„ุจูŽู‡ ุจูŠู† ุฑูƒูˆุนู‡ ูˆุณุฌูˆุฏูู‡ Sesungguhnya di hari kiamat Allah tidak akan memandang orang yang tidak meluruskan tulang sulbinya di antara rukuk dan sujudโ€. Al-Tirmidzi Bca Juga Hukum Takbir Intiqal Dari Ali bin Syaiban RA, ia berkata ุฎุฑูŽุฌู†ุง ุญุชู‰ ู‚ุฏูู…ู†ุง ุนู„ู‰ ุฑุณูˆู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุตู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนู„ูŠู‡ู ูˆุณู„ูŽู‘ู…ูŽ ุŒ ูุจุงูŠูŽุนู†ุงู‡ู ูˆุตู„ูŽู‘ูŠู†ุง ุฎู„ููŽู‡ู ุŒ ูู„ูŽู…ุญูŽ ุจู…ุคุฎูŽู‘ุฑู ุนูŠู†ูู‡ู ุฑุฌู„ู‹ุง ุŒ ู„ุง ูŠู‚ูŠู…ู ุตู„ุงุชูŽู‡ู ุŒ โ€“ ูŠุนู†ูŠ ุตู„ุจูŽู‡ู โ€“ ููŠ ุงู„ุฑูู‘ูƒูˆุนู ูˆุงู„ุณูู‘ุฌูˆุฏู ุŒ ูู„ู…ูŽู‘ุง ู‚ุถู‰ ุงู„ู†ูŽู‘ุจูŠูู‘ ุตู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนู„ูŠู‡ู ูˆุณู„ูŽู‘ู…ูŽ ุงู„ุตูŽู‘ู„ุงุฉูŽ ุŒ ู‚ุงู„ูŽ ูŠุง ู…ุนุดุฑูŽ ุงู„ู…ุณู„ูู…ูŠู†ูŽ ู„ุง ุตู„ุงุฉูŽ ู„ู…ู† ู„ุง ูŠู‚ูŠู…ู ุตู„ุจูŽู‡ู ููŠ ุงู„ุฑูู‘ูƒูˆุนู ูˆุงู„ุณูู‘ุฌูˆุฏู Kami melakukan perjalanan hingga bertemu Rasulullah SAW. Kemudian kami berbaiโ€™at kepada beliau lalu salat bersama beliau. Ketika salat, beliau melirik kepada seseorang yang tidak meluruskan tulang sulbinya ketika rukuk dan sujud. Ketika beliau selesai salat, beliau bersabda Wahai kaum Muslimin, tidak ada salat bagi orang yang tidak meluruskan tulang sulbinya di dalam rukuk dan sujudโ€. Ibnu Majah Dalam riwayat lain, dari Abu Masโ€™ud al-Badri RA, Nabi Muhammad SAW bersabda ู„ุง ุชูุฌู’ุฒูู‰ุกู ุตู„ุงุฉูŒ ู„ุง ูŠูู‚ูŠู… ูุงู„ุฑุฌู„ู ููŠู‡ุง ูŠุนู†ูŠ ุตูู„ู’ุจูŽู‡ู ููŠ ุงู„ุฑูƒูˆุนู ูˆุงู„ุณุฌูˆุฏู Tidak sah salat seseorang yang tidak menegakkan tulang sulbinya ketika rukuk dan sujudโ€ Abu Daud dan al-Tirmidzi. Al-Tirmidzi mengatakan hadis ini hadis hasan sahih. Wallahu Aโ€™lam Redaksi menerima tulisan berupa esai, puisi dan cerpen. Naskah diketik rapi, mencantumkan biodata diri, dan dikirim ke email
Dikutip dari buku Iโ€™tikaf, Qiyamul Lail, Shalat โ€˜Ied dan Zakat al-Fithr di Tengah Wabah yang ditulis oleh Isnan Ansory (2020: 17), secara bahasa Itikaf berasal dari bahasa arab โ€˜akafa yang bermakna al-habsu atau memenjarakan, sedangkan dalam ilmu fiqih, definisi Itikaf adalah โ€œBerdiam di dalam masjid dengan tata cara tertentu dan

Rukun shalat yang ketujuh adalah iโ€™tidal, yaitu posisi berdiri tegak lurus setelah melaksanakan rukuโ€™. Tidak ada dalil baik dari Al-Qurโ€™an maupun hadits yang mengisahkan tentang bagaimana Rasulullah ๏ทบ meletakkan tangan pada saat i'tidal apakah bersedekap atau melepaskannya? Terdapat beberapa hadits tentang kisah Rasul menaruh tangan di bawah dada, namun masing-masing konteksnya adalah saat Rasullullah ๏ทบ sedang berdiri sebelum rukuโ€™. Di antara hadits yang menceritakan hal tersebut adalah pada waktu Wรขil bin Hujr berkisah sebagaimana berikut iniุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ุฑูŽุฃูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุฑูŽููŽุนูŽ ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู‡ู ุญููŠู†ูŽ ุฏูŽุฎูŽู„ูŽ ูููŠ ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ูƒูŽุจู‘ูŽุฑูŽุŒ - ูˆูŽุตูŽููŽ ู‡ูŽู…ู‘ูŽุงู…ูŒ ุญููŠูŽุงู„ูŽ ุฃูุฐูู†ูŽูŠู’ู‡ู - ุซูู…ู‘ูŽ ุงู„ู’ุชูŽุญูŽููŽ ุจูุซูŽูˆู’ุจูู‡ูุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ูˆูŽุถูŽุนูŽ ูŠูŽุฏูŽู‡ู ุงู„ู’ูŠูู…ู’ู†ูŽู‰ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ูŠูุณู’ุฑูŽู‰ุŒ ููŽู„ูŽู…ู‘ูŽุง ุฃูŽุฑูŽุงุฏูŽ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุฑู’ูƒูŽุนูŽ ุฃูŽุฎู’ุฑูŽุฌูŽ ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุซู‘ูŽูˆู’ุจูุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ุฑูŽููŽุนูŽู‡ูู…ูŽุงุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ูƒูŽุจู‘ูŽุฑูŽ ููŽุฑูŽูƒูŽุนูŽุŒ ููŽู„ูŽู…ู‘ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ุณูŽู…ูุนูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู„ูู…ูŽู†ู’ ุญูŽู…ูุฏูŽู‡ู ุฑูŽููŽุนูŽ ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู‡ู ููŽู„ูŽู…ู‘ูŽุงุŒ ุณูŽุฌูŽุฏูŽ ุณูŽุฌูŽุฏูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ูƒูŽูู‘ูŽูŠู’ู‡ู Artinya โ€œWรขil bin Hujr melihat Rasulullah ๏ทบ mengangkat kedua tangannya saat memasuki shalat sembari takbรฎratul ihrรขm. Hammรขm memberikan ciri-ciri, posisi tangan Rasulullah saat mengangkat kedua tangannya adalah sejajar dengan kedua telinganya. Kemudian Rasulullah ๏ทบ memasukkan tangan ke dalam pakaiannya, menaruh tangan kanan di atas tangan kiri. Saat Rasulullah akan rukuโ€™, ia mengeluarkan kedua tangannya dari pakaian lalu mengangkatnya, bertakbir sembari rukuโ€™. Pada waktu ia mengucapkan samillรขhu liman hamidah, Rasul mengangkat kedua tangannya. Saat sujud, ia sujud dengan kedua telapak tangannya.โ€ HR Muslim 401 Hadits di atas tidak menunjukkan posisi tangan Rasulullah saat i'tidal, namun mengisahkan letak tangan pada waktu berdiri saja. Oleh karena itu kita perlu melihat bagaimana para ulama menggali lebih lanjut. Imam Ramli dalam karyanya Nihรขyatul Muhtรขj menjelaskan, yang disunnahkan dalam i'tidal adalah melepaskan tangan, tidak bersedekap atau menumpukkan tangan kanan di atas tangan kiri di bawah dada, sehingga orang yang bangun dari rukuโ€™ setelah mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga, ia kemudian melepaskan kedua tangannya. Teks lengkapnya sebagai berikut ูˆูŽู‚ูŽูˆู’ู„ูู‡ู ุจูŽุนู’ุฏูŽ ุงู„ุชู‘ูŽูƒู’ุจููŠุฑู ุชูŽุญู’ุชูŽ ุตูŽุฏู’ุฑูู‡ู ุฃูŽูŠู’ ูููŠ ุฌูŽู…ู’ุนู ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ู ุฅู„ูŽู‰ ุงู„ุฑู‘ููƒููˆุนู ุฎูŽุฑูŽุฌูŽ ุจูู‡ู ุฒูŽู…ูŽู†ู ุงู„ูุงุนู’ุชูุฏูŽุงู„ู ููŽู„ูŽุง ูŠูŽุฌู’ุนูŽู„ูู‡ูู…ูŽุง ุชูŽุญู’ุชูŽ ุตูŽุฏู’ุฑูู‡ู ุจูŽู„ู’ ูŠูุฑู’ุณูู„ูู‡ูู…ูŽุง ุณูŽูˆูŽุงุกูŒ ูƒูŽุงู†ูŽ ูููŠ ุฐููƒู’ุฑู ุงู„ูุงุนู’ุชูุฏูŽุงู„ู ุฃูŽูˆู’ ุจูŽุนู’ุฏูŽ ุงู„ู’ููŽุฑูŽุงุบู ู…ูู†ู’ ุงู„ู’ู‚ูู†ููˆุชูArtinya โ€œMenaruh kedua tangan di bawah dada, maksudnya kegiatan tersebut dilaksanakan pada semua posisi berdirinya orang shalat sampai ia akan rukuโ€™. Jika akan rukuโ€™ maka dilepas. Teks tersebut tidak berlaku pada saat berdiri i'tidal. Pada waktu i'tidal, janganlah menaruh kedua tangannya di bawah dadanya, namun lepaskan keduanya. Baik saat membaca dzikirnya i'tidal, atau bahkan setelah selesai qunut.โ€ Syihabuddin ar-Ramli, Nihรขyatul Muhtรขj ilรข Syarhil Minhรขj, [Dรขrul Fikr, Beirut, 1984, juz 1, halaman 549Senada dengan pendapat di atas, Syekh Al-Bakri yang terekam dalam kitab Iรขnatut Thรขlibรฎn juga mengatakan hal yang sama. Hal ini bisa disimak dalam tulisannya berikutูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽูƒู’ู…ูŽู„ู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ุงุจู’ุชูุฏูŽุงุกู ุฑูŽูู’ุนู ุงู„ู’ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู†ู ู…ูŽุนูŽ ุงุจู’ุชูุฏูŽุงุกู ุฑูŽูู’ุนู ุฑูŽุฃู’ุณูู‡ูุŒ ูˆูŽูŠูŽุณู’ุชูŽู…ูุฑู‘ู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู†ู’ุชูู‡ูŽุงุฆูู‡ู ุซูู…ู‘ูŽ โ€œYang paling sempurna adalah saat mengangkat kedua tangan itu dimulai berbarengan dengan mengangkat kepala. Hal tersebut berjalan terus diangkat sampai orang selesai berdiri pada posisi sempurna. Setelah itu kemudian kedua tangan dilepaskan.โ€ Abu Bakar bin Muhammad Syatha ad-Dimyathi, Iรขnatut Thรขlibin, [Dรขrul Fikr, 1997], juz 1, halaman 158Dengan demikian Syekh Al-Bakri mengajurkan agar melepaskan tangan setelah takbir, bukan menaruh di bawah dada. Dengan begitu, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada saat iโ€™tidal yang disunnahkan adalah melepaskan kedua tangan. Adapun apabila yang bersedekap tidak sampai membatalkan shalat. Wallรขhu aโ€™lam. Ahmad Mundzir

Sebagaimana yang telah banyak di berjalan dan dipergunakan oleh para ulama di dalam membagi cabang ilmu, yaitu Ushul dan Furu. Ushul masuk di dalamnya ilmu akidah dan ilmu ushul, dan menempatkan masalah-masalah ilmu fiqih sebagai ilmu furu` (cabang). Mereka membagi pembagian ini berdasarkan pertimbangan, bahwa permasalahan yang ada udzur dari
Hukum Iโ€™tidal Dalam Shalat menjadi salah satu topik yang menarik untuk dibahas. Iโ€™tidal sendiri merupakan salah satu gerakan dalam sholat yang dilakukan setelah posisi rukuโ€™. Para ulama menetapkan rukuโ€™ sebagai rukun shalat dengan berdasarkan kepada sabda Rasulullah SAW kepada orang yang beliau ajari shalatุซูู…ู‘ูŽ ุงุฑู’ูƒูŽุนู’ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ุชูŽุทู’ู…ูŽุฆูู†ู‘ูŽ ุฑูŽุงูƒูุนู‹iArtinya โ€œKemudian rukuโ€™lah sampai engkau tenang tumaโ€™ninah dalam keadaan rukuโ€™.โ€ HR. Imam Bukhari.Iโ€™tidal sendiri merupakan salah satu gerakan wajib dalam sholat. Hal ini berdasarkan kepada adanya pendapat Abu Hurairah menceritakan, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memulai takbiratul \ ihram ketika berdiri tegak, kemudian takbir lagi ketika turun rukuk, kemudian membaca samiโ€™allaahu liman hamidahโ€™ ketika bangkit iโ€™tidalโ€ HR. BukhariAdapun beberapa ulama ada yang memikiki pendapat yang berbeda dimana ada yang mewajibkan bacaan tasmiโ€™ ini, namun ada juga pendapat yang mensunnahkan hal tersebut. Namun, terdapat Pendapat yang kuat, mengenai bacaan tasmiโ€™ ini wajib dibaca oleh imam, makmum, maupun orang yang shalat sendirian. Sifat shalat nabi shallallahu alaihi wa sallam, hlm. 118Berdsarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa hukum iโ€™tidal dalam sholat merupakan wajib hukumnya ditambah dengan pendapat kuat mengenai kewajiban bacaan Tasmiโ€™ pada saat dalam posisi iโ€™tidal. Hal ini berdasarkan kepada hadist beikut ini, dimana Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengangkat tangan ketika berdiri iโ€™tidal, dengan cara yang sama ketika takbiratul ihram. HR. Bukhari dan Muslim.Namun, bukan hanya perihal hukum Iโ€™tidal saja, terlepas dari hal tersebut gerakan iโ€™tidal juga harus dilakukan secara benar dan sesuai dengan apa yang disyariatkan. Terdapat juga hadist yang menganjurkan untuk melakukan gerakan iโ€™tidal dalam waktu yang agak lama sebagimana dalam cara mensyukuri nikmat allah . Hal ini adalah sekaligus untuk sedikit memperlama gerakan sholat, sebab sebagimana yang sering kita lihat dan lakukan adalah malah melakukan gerakan Iโ€™tidal dengan anjuran untuk memperlama iโ€™tidal sebagaimana yang dilakukan ketika rukuk memiliki dasar hukum sebagaimana hukum menghina lafadz Allah dan hukum mengajak orang masuk islam .Al-Barraโ€™ bin Azib radhiyallahu anhu, mengatakan โ€œKetika Nabi shallallahu alaihi wa sallam shalat, sujud beliau, rukuk beliau, duduk diantara dua sujud, semuanya hampir sama panjangnya.โ€ HR. Abu DaudSelain memperlama Iโ€™tidal, dianjurkan juga agar melakukan Iโ€™tidal dalam posisi badan yang lurus. Hal ini berdasarkan kepada sabda Nabi shallallahuโ€™ alaihi wasallam bersabda kepadanyaุซู… ุงุฑูƒูŽุนู’ ุญุชู‰ ุชูŽุทู…ูŽุฆูู†ู‘ูŽ ุฑุงูƒูุนู‹ุงุŒ ุซู… ุงุฑููŽุนู’ ุญุชู‰ ุชุณุชูˆููŠูŽ ู‚ุงุฆูู…ู‹ุงโ€œโ€ฆ lalu rukuk dengan tumaโ€™ninah, kemudian angkat badanmu hingga lurusโ€ HR. Bukhari 757, Muslim 397.Dalam riwayat lain disebutkan bahwa ุซู… ุงุฑูƒูŽุนู’ ุญุชู‰ ุชูŽุทู’ู…ูŽุฆูู†ูŽู‘ ุฑุงูƒุนู‹ุง ุŒ ุซู… ุงุฑู’ููŽุนู’ ุญุชู‰ ุชูŽุนู’ุชูŽุฏูู„ูŽ ู‚ุงุฆู…ู‹ุงโ€œโ€ฆ kemudian rukuk sampai tumaโ€™ninah dalam rukuknya, kemudian mengangkat badannya sampai berdiri lurusโ€ HR. Bukhari no. 793, Muslim no. 397.Berdasarkan kepada dua hadist diatas, maka kewajiban untuk melakukan Iโ€™tidal dalam posisi badan lurua adalah sangat sangat dianjurkan. Bahkan Allah Azza wa Jallla dan Rasul-Nya shallallahuโ€™ alaihi wasallam mencela orang yang tidak melakukan iโ€™tidal sampai lurus punggungnya padahal ia mampu seperti dalam manfaat ucapan alhamdulillah . Baik karena terlalu cepat shalatnya, terburu-buru atau karena kurang perhatian dalam urusan shalatnya. Dalam hadits dari Abu Hurairah radhiallahuโ€™anhu, Nabi shallallahuโ€™ alaihi wasallam bersabdaุฅู† ุงู„ู„ู‡ ู„ุง ูŠู†ุธุฑู ูŠูˆู… ุงู„ู‚ูŠุงู…ุฉ ุฅู„ู‰ ู…ูŽู† ู„ุง ูŠู‚ูŠู… ุตูู„ุจูŽู‡ ุจูŠู† ุฑูƒูˆุนู‡ ูˆุณุฌูˆุฏูู‡โ€œSesungguhnya di hari kiamat Allah tidak akan memandang orang yang tidak meluruskan tulang sulbinya di antara rukuk dan sujudโ€ HR. Tirmidzi no. 2678, Abu Yaโ€™la dalam Musnad-nya no. 3624, Ath Thabrani dalam Al Ausath Dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ahadits Shahihah no. 2536.Adanya korelasi untuk memperlama gerakan Iโ€™tidal adalah upaya agar dapat membuat badan dalam posisi tegak lurus. Dengan demikian maka tentunya hal ini akan menjadikan gerakan Iโ€™tidal sesuai dengan apa yanh dianjurkan. Oleh sebab itu juga dengan hal ini, maka akan dapat menghindari seseorang dalam melakukan gerakan sholat dengan terburu buru. Sehingga ibadah sholat anda, akan berlangsung dengan lebih Ali bin Syaiban radhiallahuโ€™anhu, beliau mengatakanุฎุฑูŽุฌู†ุง ุญุชู‰ ู‚ุฏูู…ู†ุง ุนู„ู‰ ุฑุณูˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนู„ูŠู‡ู ูˆุณู„ู‘ูŽู…ูŽ ุŒ ูุจุงูŠูŽุนู†ุงู‡ู ูˆุตู„ู‘ูŽูŠู†ุง ุฎู„ููŽู‡ู ุŒ ูู„ูŽู…ุญูŽ ุจู…ุคุฎู‘ูŽุฑู ุนูŠู†ูู‡ู ุฑุฌู„ู‹ุง ุŒ ู„ุง ูŠู‚ูŠู…ู ุตู„ุงุชูŽู‡ู ุŒ โ€“ ูŠุนู†ูŠ ุตู„ุจูŽู‡ู โ€“ ููŠ ุงู„ุฑู‘ููƒูˆุนู ูˆุงู„ุณู‘ูุฌูˆุฏู ุŒ ูู„ู…ู‘ูŽุง ู‚ุถู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุจูŠู‘ู ุตู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนู„ูŠู‡ู ูˆุณู„ู‘ูŽู…ูŽ ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงุฉูŽ ุŒ ู‚ุงู„ูŽ ูŠุง ู…ุนุดุฑูŽ ุงู„ู…ุณู„ูู…ูŠู†ูŽ ู„ุง ุตู„ุงุฉูŽ ู„ู…ู† ู„ุง ูŠู‚ูŠู…ู ุตู„ุจูŽู‡ู ููŠ ุงู„ุฑู‘ููƒูˆุนู ูˆุงู„ุณู‘ูุฌูˆุฏูโ€œKami melakukan perjalanan hingga bertemu Rasulullah shallallahuโ€™ alaihi wasallam. Kemudian kami berbaiโ€™at kepada beliau lalu shalat bersama beliau. Ketika shalat, beliau melirik kepada seseorang yang tidak meluruskan tulang sulbinya ketika rukuk dan sujud. Ketika beliau selesai shalat, beliau bersabda Wahai kaum Muslimin, tidak ada shalat bagi orang yang tidak meluruskan tulang sulbinya di dalam rukuk dan sujudโ€ HR. Ibnu Majah no. 718, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah.Dalam riwayat lain, dari Abu Masโ€™ud Al Badri radhiallahuโ€™anhu, Nabi shallallahuโ€™ alaihi wasallam bersabdaู„ุง ุชูุฌู’ุฒูู‰ุกู ุตู„ุงุฉูŒ ู„ุง ูŠูู‚ูŠู… ูุงู„ุฑุฌู„ู ููŠู‡ุง ูŠุนู†ูŠ ุตูู„ู’ุจูŽู‡ู ููŠ ุงู„ุฑูƒูˆุนู ูˆุงู„ุณุฌูˆุฏูโ€œTidak sah shalat seseorang yang tidak menegakkan tulang sulbinya ketika rukuk dan sujudโ€ HR. Tirmidzi no. 265, Abu Daud no. 855, At Tirmidzi mengatakan โ€œhasan shahihโ€.Ibnul Qayyim rahimahullah setelah membawakan riwayat Abu Masโ€™ud ini beliau mengatakanู‡ุฐุง ู†ุต ุตุฑูŠุญ ููŠ ุฃู† ุงู„ุฑูุน ู…ู† ุงู„ุฑูƒูˆุน ูˆุจูŠู† ุงู„ุณุฌูˆุฏ ุงู„ุงุนุชุฏุงู„ ููŠู‡ ูˆุงู„ุทู…ุฃู†ูŠู†ุฉ ููŠู‡ ุฑูƒู† ู„ุง ุชุตุญ ุงู„ุตู„ุงุฉ ุฅู„ุง ุจู‡โ€œHadits ini adalah dalil tegas bahwa meluruskan punggung dan tumaโ€™ninah dalam iโ€™tidal itu adalah rukun dalam shalat, tidak sah shalat kecuali harus demikianโ€ Ash Shalatu wa Ahkamu Tarikiha, 1/122.Hadist hadist diatas menegaskan bahwa meluruskan posisi punggung saat Iโ€™tidak merupakan sebuah keharusan. Sehingga kemudian munculkan hadist yang mencela apabila seorang muslim tidak meluruskan posisi punggung saat sedang melakukan posisi Iโ€™tidal . Adapun yang dimaksud dengan Tumaโ€™ninah adalah dimana saat Iโ€™tidal kita dianjurkan untuk berada dalam posisi diam sejenak dalam waktu yang agak sekali muslim yang mengabaikan tentang perkara ini. Bahkan mereka hanya berfikir bahwa cukup dengan shalat saja sudah dapat menggugurkan kewajiban. Namun tentu saja sebagai ibadah yang wajib shalat didalamnya terdapat kaidah kaidah yang harus dilakukan . Dengan demikian maka tidak hanya dapat menggugurkan kewajiban saja namun juga akan meraih kesempurnaan dalam ibadah sebagaimana cara menghadapi musibah dalam islam .Gerakan Iโ€™tidak juga tidak hanya berlaku dalam sholat wajib. Namun juga dalam shalat sunnah gerakan Iโ€™tidal juga harus dilakukan secara benar. Dengan demikian maka tentu anda akan mendapatkan pahala yang berlimpah. Selain karena pelaksanaan sholatnya sendiri dan tentunya juga atas kebenaran dalam kaidah kaidah pelaksanaan sholat termasuk saat melakukan Iโ€™tidal yang sering kali banyak dilakukan itulah tadi mengenai hukum Iโ€™tidal dalam sholat. Semoga dapat bermanfaat. HukumQunut adalah sunat, diantara sahabat yang mensunahkan diantanya Abu Bakar As-Sidik, Umar bin Khatab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Tholib, Ibnu Abbas dan Barra Bin Aziz. karena ia membaca doโ€™a, memuji Alloh, mengagungkan-Nya dalam Iโ€™tidal ini. Inilah yang dikatakan qunut, tidak diragukan lagi. Kita tidak perlu syak (bimbang) dan - Bacaan I'tidal Iktidal Gerakan Sholat Setelah Rukuk Arab, Latin dan Terjemahan, Syarat Pelaksanaan I'tidal atau Iktidal adalah gerakan salat ketika berdiri yang memisahkan antara gerakan rukuk dan sujud pada sholat. Sebagaimana yang Allah swt firmankan dalam Qs. An-Nisa ayat 103, berikut "Sesungguhnya salat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." I'tidal termasuk dalam rukun salat dan merupakan kembalinya orang yang salat pada posisi sebelum ia melakukan rukuk, baik kembali pada posisi berdiri bagi orang yang salatnya dengan berdiri ataupun pada posisi duduk bagi orang yang salatnya dengan duduk. Berikut Bacaan I'tidal Iktidal Gerakan Sholat Setelah Rukuk Lengkap Arab, Latin dan Terjemahan, kalo serta Syarat Pelaksanaannya Gerakan Iktidal I'tidal Setelah rukuk, berdiri tegak sempurna sampai semua sendi-sendi yang dipakai rukuk kembali ke tempatnya masing-masing dan mengangkat kedua tangan setinggi telinga laki-laki atau dada perempuan sambil membaca Bacaan Iktidal Arab, Latin dan Terjemahannya ุณู…ุน ุงู„ู„ู‡ ู„ู…ู† ุญู…ุฏู‡ Sami'allaahu liman hamidah Artinya "Allah maha mendengar terhadap orang yang memujinya." Setelah berdiri tegak, lalu membaca ุฑุจู†ุง ู„ูƒ ุงู„ุญู…ุฏ ู…ู„ุก ุงู„ุณู…ูˆุงุช ูˆู…ู„ุก ุงู„ุฃุฑุถ ูˆู…ู„ุก ู…ุง ุดุฆุช ู…ู† ุดูŠุก ุจุนุฏ .
  • yyxlbv6dnz.pages.dev/53
  • yyxlbv6dnz.pages.dev/436
  • yyxlbv6dnz.pages.dev/897
  • yyxlbv6dnz.pages.dev/155
  • yyxlbv6dnz.pages.dev/658
  • yyxlbv6dnz.pages.dev/799
  • yyxlbv6dnz.pages.dev/903
  • yyxlbv6dnz.pages.dev/614
  • yyxlbv6dnz.pages.dev/305
  • yyxlbv6dnz.pages.dev/674
  • yyxlbv6dnz.pages.dev/409
  • yyxlbv6dnz.pages.dev/680
  • yyxlbv6dnz.pages.dev/784
  • yyxlbv6dnz.pages.dev/839
  • yyxlbv6dnz.pages.dev/191
  • dalam ilmu fiqih i tidal adalah